Pertamanya agak bingung dengan simbol ini ternyata kalau mendaki keatas tu langsung danau bawahnya |
Danau pertama (Tiwu Ata Polo) dibagian bawah, danau sampingnya gak terlalu kelihatan trekking ke puncak baru dapat kelihatan semua |
Jangan lupa baca dulu sejarah danau kelimutu. Kudu hati-hati ya ditempati ini dan tetap jaga sopan-santun dan kebersihan |
Ratusan anak tangga yang sukses buat kaki pegel dan ngos-ngosan namun kalau gak naik puncak ya percuma datang ke Kelimutu |
Dlihat dari puncak danau kedua |
Danau ketiga, bersama dengan monyet-monyet yang lagi pose |
Next lanjut ke Pantai Koka, dengan htm Rp. 5000 dan untuk parkir Rp. 5000. Lagi-lagi karena hari Minggu orang bejibun di pantai namun pelan-pelan berkurang karena udah makin sore. Pantainya indah banget, banget, banget. Cuma ada beberapa spot yang kotor. Aku pernah dibilangin ama temen jangan duduk di kursi bambunya entar mereka minta bayaran. Karena keinget itu kita duduk manis aja di pasir. Gak lama ada bule yang nyapa, ngobrol-ngobrol bentar kemudia dia minta di potoin. Dia dari Belgia yang udah keliling Indonesia selama setahun. Dia pamit duluan, dan kita cari tempat duduk yang lebih asik.
Spot di depan tempat duduk kami |
Ninggalin jejak |
Thank you God, karena bisa sampai sini. Rasa capek mendaki terbayar dengan pemandangan yang indah. Moga lain kali bisa dikasih kesempatan buat jalan kesini. Amin.
Udah jam 5 kita harus balik karena masih harus ke patung yang ada di bukit Paga. Awalnya aku kira itu patung Tuhan Yesus namun dari info yang dikasih sama temen Fr. Pito, SVD itu patung nabi Elia di puncak gunung Karmel. Masuk ke tempat ini gratis cuma harus mendaki. Namun pemandangan dari bukit gak kalah menawan dari pantai koka.
Gak sempat foto pemandangan disekitarnya karena buru-buru pulang takut kemalaman |
Day 5 - 6 Nothing to do
Seharian jalan dari Kelimutu, Koka. sampai patung nabi Elia betul-betul nguras tenaga. Jadi hari kelima gak ngapa-ngapain dirumah aja. Agak sorean baru kami berdua jalan-jalan dikit ke Wisma SVD untuk mengunjungi teman frater Pito, SVD saat sama-sama tugas di Manggarai satu tahun yang lalu. Cerita-cerita sampai jam 7an karena beliau mau lanjut untuk adorasi. Kami pun balik kerumah. Begitupun dengan hari keenam cuma jalan-jalan sekitar kota maumere. Kita nyoba makan malam di pasar senja. Disini rame banyak mas-mas yang jualan makanan. Bukan makanan khas, hanya soto, sate, dan kawan-kawan. Tapi ya enaklah. Harganya lumayan terjangkau. Oh ya pasar ini hanya buka menjelang magrib kalau siang gak ada, sama ada satu lagi namanya pasar bongkar khusus untuk tempat makan. Ya samalah yang jual mas-mas juga. Ada beragam menu pilihan untuk kamu. Dan oh iya ada lagi tempat makan di turab, jefri sih sebutnya gitu. Harga lumayan bersahabat dengan view pantai. Tempatnya asik bentuk pondok-pondok, duduknya lesehan gitu. Yang datang kesini juga rame apalagi kalau pas malam mingguan.
Day 7 Gereja Bloro
Penasaran dengan gereja ini, model bangunan klasik kayak di Eropa. Tempatnya di bloro, kira-kira 10 menitan dari Nita. Kita kesana agak sorean biar gak panas. And this is it Sanctissima Trinity Church, Bloro.
Foto-fotonya dari luar aja, gak sempat lihat kedalamnya |
Day 8 Nothing to do (again)
Just quality time with nana sambil nyobain makan ice cream di My Bread and Ice Cream di Jl. Anggrek-Perumnas Maumere. Lanjut makan bakso berjam-jam di lupa nama tempatnya hehe
Day 9 Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret Maumere
Ke seminari Ritapiret hanya butuh waktu 5 menit dari tempat tinggal kami. Jadinya kami jalan kaki aja kesana. Disini kita bisa melihat kamar mendiang Santo Paus Yohanis Paulus Ke II saat mengunjungi Maumere pada tahun 1989. Kamar ini sekarang jadi tempat ziarah bagi umat Katolik untuk berdevosi kepada St. Yohanis Paulus ke II. Disini guide kami Fr. Arwin yang berbaik hati mengajak berkeliling seminari.
Ke seminari Ritapiret hanya butuh waktu 5 menit dari tempat tinggal kami. Jadinya kami jalan kaki aja kesana. Disini kita bisa melihat kamar mendiang Santo Paus Yohanis Paulus Ke II saat mengunjungi Maumere pada tahun 1989. Kamar ini sekarang jadi tempat ziarah bagi umat Katolik untuk berdevosi kepada St. Yohanis Paulus ke II. Disini guide kami Fr. Arwin yang berbaik hati mengajak berkeliling seminari.
Foto-foto kegiatan Bapa Paus saat di Seminari Ritapiret |
Patung St. Paus Yohanes Paulus ke II ini kembaran dengan yang ada di Lepo Bispu (lihat di pos sebelumnya) |
Day 10 Replika Betlehem - Coconut Garden Beach - CAPA Resort Maumere
Hari sabtu kita jalan-jalan cantik di tempat yang kekinian haha padahal modal tipis doang cuma karna penasarannya setengah mati sama coconut dan capa. Tapi sebelum kesana kita jalan-jalan dulu ke wisata rohani di Nelle kira-kira 30 menit dari kota Maumere. Yang kulihat di google disini ada replika Betlehem tempat kelahiran Yesus. Karena nana belum pernah kesini juga, jadinya kita modal nanya-nanya ke orang aja. Letaknya agak diatas. Dari tempat ini kita bisa lihat kota Maumere dan bentangan pantai utara. Namun agak diluar ekspektasi sih, but ya lumayan. Pas kami kesana hanya ketemu dengan 1 orang pengunjung. Mudah-mudahan tempatnya bisa dipercantik lagi.
Patung St. Yosef, Bunda Maria dan bayi Yesus |
Altarnya unik |
Spot foto yang unik nih |
Habis dari coconut kita lanjut ke CAPA Resort Maumere untuk ngemil sore (katakanlah begitu wkwk) resort ini terletak masih di jalan nasional Larantuka tapi sebelum coconut jadi kita putar balik. Disini tempatnya lebih modern dan bagus juga buat lihat sunset. Disini kami punya kejadian yang memalukan banget sampai-sampai malu untuk diceritain hahah
Cekrek dulu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar