Minggu, 04 Desember 2016

Trip to Maumere - Flores Part 1

Welcome December, rainy month, Christmas month. Semoga semuanya masih pada sehat-sehat ya. Hari ini ingin posting liburan 2 minggu yang lalu di Maumere - Flores, NTT yang betul-betul manise.  Dari awalnya cuma iseng-iseng aja pengen tahu, lama-lama penasaran, dan pada akhirnya membulatkan tekad untuk datang ketempat ini dengan modal pas-pasan yang ditabung satu tahun yang lalu. Perencanaan cuma 2 bulan doang. Gak nyangka hasil tabungannya bakalan di spend di Maumere :D. Ini solo trip aku yang pertama, bukan edisi backpacker hanya jalan-jalan cantik namun diusahakan dengan biaya seminim mungkin :D mudah-mudahan bisa tetap sehat cari uang, buat jalan-jalan lagi. Amin.

Selama 2 minggu jalan-jalan ditemani my nana, Jefri. Jadi, untuk penginapan dan makan di handle sama dia. Aku nginap di salah satu rumah kenalan doi tepatnya di Nita 20 menit dari kota Maumere, jadi uang untuk akomodasi penginapan bisa berkurang. Cuma emang trip ini transportnya nguras kantong banget, karena gak berani naik kapal Pelni sendirian. Tapi sepadanlah dengan pengalaman yang aku dapat selama di tanah Maumere Manise ini.

Trip diawali tanggal 15 November 2016 dari Toraja menuju Makassar menggunakan bus dengan waktu 8 jam perjalanan. Selama di perjalanan agak was-was soalnya udah jam 2 baru nyampe Pare-Pare padahal harus terbang pagi jam 06.45. Tapi syukurlah bisa sampe jam 04.15 dengan selamat namun agak nyesel maunya bawa koper sendirian aja gak usah dibantuin sama kernetnya yang ujung-ujungnya minta uang rokok. Tapi ya sudahlah . . . .

Tanggal 16 November 2016 jam 06.45 tepat terbang dari Bandara Int. Sultan Hasanuddin Makassar dengan maskapai L yang puji Tuhan tepat waktu. Sayang, mulai dari bandara Sultan Hasanuddin sampai Maumere gak ada dokumentasi sedikit pun akibat nunda-nunda. Jam 08.00 sampai di Bandara Int. I Gusti Ngurarai Bali dan lanjut lagi dengan maskapai N jam 10.25. Sempat diwarnai insiden lari-lari karena udah jam 09.30 belum check-in juga karena nungguin bagasi yang super lama. Kalau satu kode booking baik ini harus check-in lagi bisa berabe kalo ketinggalan pesawat. Dan setelah 1 jam 20 menit perjalan akhirnya sampe juga di bandara Frans Seda Maumere yang lagi-lagi gak sempat ambil foto-fotonya. Setelah dijemput sama nana, istirahat dulu biar esoknya bisa jalan-jalan.



Day 1 Lela - Sikka
Aku dan Jefri dari dulu suka banget dengan pantai. Menurutku tempat pacaran yang paling asiknya di pantai. Alhasil kami berdua memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai selatan Maumere. Pantainya sih gak terlalu bagus cuma kami pengen spend time berdua aja untuk cerita-cerita setelah 3 bulan LDRan ckckckck
selfie dululah . . .



Next, kita sebenarnya mau menuju ke Gereja Tua Sikka, namun dalam perjalanan doi ingat kalau ada sanctuarium / gua maria disekitar situ. Singgahlah kami ke Sanctuarium Fatima Lela yang tempatnya teduh banget. Sangat cocok buat meditasi alam ataupun berdevosi kepada Bunda Maria. Tempatnya sangat indah dengan suara ombak yang begitu jelas terdengar. Pokoknya top banget ! Kita doa rosario sejenak disini sebelum cuss ke tempat berikutnya.









Selanjutnya kita ke Gereka Tua Sikka yang sudah berumur 117 tahun (kalau gak salah denger dari guidenya). Perjalanan kita menuju Gereja Tua Sikka disuguhi pemandangan pantai dengan ombaknya yang sangat indah apalagi waktu itu sudah menjelang sunset warnanya indah banget. Gerejanya sendiri sangat bagus dikelilingi pekuburan ada juga kapela untuk adorasi. Disini kita keliling-keliling dan doa sejenak di kapel. Yang paling aku suka dari tempat ini yaitu dipinggir pantai. Jadi kebayang gimana serunya misa sambil dengar deru ombak aseeekk . . .





Bagian dalam gereja yang sangat antik dengan ornamen
dinding khas maumere

Day 2 Kota Maumere
Hari kedua pengen jalan-jalan aja keliling kota Maumere dan cari spot-spot yang menarik. Kotanya lumayan gede dibandingkan dengan tempat aku. Banyak biara-biara dan seminari. Sekolah - sekolah misi lumayan baik tampilannya dari luar. Lumayan ramai juga kotanya. Beberapa pilihan buat sekedar nongkrong. Asiklah. Terus aku lihat ada suatu tempat yang luas banget ada patung St. Yohanes Paulus ke II didalamnya ternyata itu istana Keuskupan Maumere. Di depannya ada tulisan Lepo Bispu. Sebenarnya aku pengen foto depan tulisannya tapi malu karena dilihatin penjaganya ckck


Dari situ kita menuju ketempat lain, ditengah kota ada suatu taman yang ditengahnya ada Patung Krustus Rajanya. Aku minta nana untuk berhenti sebentar, pengen masuk ketengah tamannya. Tamannya bersih dengan lampu-lampu di pinggir jalan. Ada beberapa anak muda yang lagi duduk-duduk disitu. Di depan patung disediakan lilin, bagi yang ingin berdoa. Patung ini sendiri mempunyai sejarah bagi masyarakat Maumere. Yang aku dengar saat tsunami melanda Maumere, Patung Kristus Raja tetap kokoh berdiri. 




Day 3 Bukit Nilo
Akhirnya kesampaian juga datang ketempat ini setelah sekelian liatnya hanya lewat tipi dan poto-poto-poto kece diinstagram, bisa lihat langsung patung Bunda Maria Segala Bangsa. Dari tempat aku nginap sekitar 20 menitan. Pas kami kesana jalanannya baru banget diaspal. Sepanjang jalan kita disuguhi pemandangan yang ciamik banget. Jalannya menanjak sampai puncak tapi jangan khawatir jalan udah mulus. Kami kesana sebenarnya salah waktu maunya datang jam 4 sore yang baik tapi karena sesuatu hal datangnya terlalu siang jam 1an. Kebayang panasnya. Kami sampai diatas lokasinya sepi banget cuma kami peziarah yang datang. Dibeberapa sudut jalan ada patung-patung yang biasa digunakan untuk jalan salib. Dari puncak bukit kita bisa lihat pemandangan kota Maumere. Kami dibukit Nilo agak lama, karena kami doa rosario dulu dengan wujud-wujud kami masing-masing.








To be continued . . .

Ps : pengaruh mata capek tungguin next postnya ya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar